Tadris IPA IAIN Ponorogo – Kamis (04/05/2023), jurusan Tadris IPA IAIN Ponorogo mengadakan kuliah tamu atau visiting lecture yang berlokasi di Laboratorium IPA Kampus 1 IAIN Ponorogo. Visiting Lecture kali ini diadakan pada matakuliah I-Salingtemas dengan mengusung tema “Pengelolaan Lingkungan dalam Pemanfaatan Aset Kekayaan Alam Daerah”. Kegiatan ini dimulai pukul 10.30 WIB dan disiarkan melalui Live Instagram @ipa.ponorogo.
Visiting Lecture dihadiri oleh Zulfah, S.Pd.Si, M.Pd., Dosen STAIN Sultan Abdurahman Kepulauan Riau, sebagai narasumber 1, Titah Sayekti, M.Sc., Dosen Tadris IPA IAIN Ponorogo sebagai narasumber 2, Kepala Jurusan Tadris IPA IAIN Ponorogo, Dr. Wirawan Fadly, M.Pd., Dear Budi Pratama, Mahasiswa Tadris IPA sebagai moderator dan mahasiswa Tadris IPA IAIN Ponorogo semester 4 sebagai peserta Visiting Lecture.
Keterbatasan lokasi membuat kegiatan ini hanya dihadiri oleh beberapa mahasiswa saja dan mahasiswa lain mengikuti live streaming di instagram. Saya berkesempatan mewawancarai dua mahasiswa semester 4 Tadris IPA yang hadir secara langsung di lokasi kegiatan. Arsyiska Nanda Ristanti dan Alvira Dika.
Kegiatan ini diawali dengan open speech oleh Wirawan Fadly, selaku kepala jurusan Tadris IPA IAIN Ponorogo. Beliau menyampaikan dalam kesempatannya, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kampus merdeka. Selain itu, kegiatan ini juga wujud realisasi dari visi dan misi Tadris IPA, yaitu mewujudkan calon pendidik yang berwawasan lingkungan. Beliau juga menyampaikan harapannya dari kuliah tamu ini dan perkuliahan I-Salingtemas dapat menghasilkan suatu produk dengan memanfaatkan potensi-potensi daerah.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi yang pertama oleh Titah Sayekti selaku dosen pengampu matakuliah I-Salingtemas. Beliau menyampaikan materi terkait pengelolaan SDA berkelanjutan antara kebutuhan akan SDA dan kelestarian ekosistem. Untuk mempertahankan dua sisi tersebut, perlu adanya pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development. Pembangunan berkelanjutan adalah cara untuk dapat memperbaiki mutu kehidupan dengan tetap berusaha untuk tidak merusak ekosistem yang mendukung kehidupan.
Materi kedua disampaikan oleh Zulfah. Beliau dulu adalah dosen pengampu matakuliah Kimia di IAIN Ponorogo. Sekitar tahun 2020, beliau pindah mengajar di STAIN Sultan Abdurahman Kepulauan Riau. Dalam kesempatannya, beliau menyampaikan mengenai pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) di Kepulauan Riau (Kepri) dan peran mahasiswa dalam mengolah SDA. Kepulauan Riau memiliki Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) yang bertugas mengelola sumber daya di Kepri.
Pulau Bintan, yang masih termasuk dalam Kepulauan Riau, memiliki Treasure Bay Lagoi yang merupakan kolam buatan terbesar di Asia Tenggara. Kolam renang buatan ini diklaim ramah lingkungan karena menggunakan bahan kimia 100 kali lebih sedikit dan diganti dengan teknologi penyaringan air yang ramah lingkungan bernama Inbivatid Crystal Lagoons.
SDA masyarakat biasanya mengekspor SDA secara murni ataupun dalam bentuk olahan untuk dimanfaatkan. Mahasiswapun biasanya turut serta membantu masyarakat untuk mengolah aset di Kepulauan Riau, seperti melakukan pendampingan UMKM, membantu mendaftarkan produk halal, dsb.
______________________________________________________
Sumber:
