1. BODY OF KNOWLEDGE (BOK)

Program studi Tadris IPA memiliki Visi Keilmuan yang mendeskripsikan gambaran pandangan keilmuan yang dikaji ke depan sebagai suatu lembaga terhadap eksistensinya, yaitu “Menjadi Pusat Kajian Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Terintegrasi yang Berkarakter Ilmiah, Berwawasan Lingkungan, dan Berintegritas Spiritual untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Visi tersebut disusun berdasarkan pada: 1) Kemauan kuat untuk berperan dalam tadris/pendidikan IPA sesuai dengan idealisme internal dan eksternal IAIN Ponorogo untuk menjadi pusat studi dan kajian islam; 2) Keinginan kuat sebagai program studi baru untuk mengembangkan diri dalam pendidikan nasional pada umumnya, dan pendidikan Islam pada khususnya; 3) Peninjauan kembali posisi Program Studi Tadris IPA sebagai bagian dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FATIK) IAIN Ponorogo berdasarkan hasil analisa internal dan ekternal yang ditinjau dari kekuatan dan kelemahan serta dari peluang dan tantangan.

Landasan pertama kemauan yang kuat sesuai idealisme IAIN Ponorogo sebagai pusat studi dan kajian Islam tercermin dalam bentuk idealisme untuk menjalankan ajaran Agama Islam sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dalam surat Al-A’raf ayat 179 yang berbunyi:

“ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi Neraka Jahanam) kebanyakan dari Jin dan Manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi tidak digunakan) untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”

Ayat tersebut menjelaskan tentang peringatan keras sekaligus tuntunan bagi manusia untuk menggunakan nikmat indra dan hati yang diberikan Allah Swt memahami kebesaran ciptaanNya, Salah satu ilmu yang dapat dijadikan sebagai jalan untuk memahami kebesaran ciptaan Allah Swt tesebut adalah melalui Ilmu Pengetahuan Alam, oleh karena itu sebgai prodi di bidang  Tadris Ilmu Pengetahuan Alam visi yang disusun mengakomodir tiga aspek penting yaitu, 1) berwawasan lingkungan sebagai cerminan potongan ayat “..mempunyai mata (tetapi) tidak untuk melihat kebesaran Allah..” dimana potongan ayat tersebut memerintahkan manusia untuk untuk memahami kebesaran Allah melalui ciptaanNya di lingkungan sekitar, 2) berkarakter ilmiah yang tercermin dari potongan potongan ayat “..mereka mempunyai telinga (tetapi tidak digunakan) untuk mendengar (ayat-ayat Allah)..” potongan ayat tersebut memerintahkan manusia untuk terampil menggunakan indra dalam melakukan pengamatan dan analisa (metode ilmiah) tanda-tanda kebesaran Allah, 3) berintegritas spiritual sebagai wujud menjalankan perintah Allah sesuai potongan ayat “..mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)..” yang artinya tanda-tanda kebesaran Allah perlu dipahami sebagai pengingat (dzikir) dalam menjalankan aktivitas spiritual kehidupan sehari-hari.

Landasan kedua dalam bentuk keinginan kuat sebagai program studi baru untuk mengembangkan diri dalam pendidikan nasional pada umumnya, dan pendidikan Islam dalam bentuk upaya untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran FTIK dan IAIN Ponorogo. Visi FTIK IAIN Ponorogo sendiri adalah “Pusat Pendidikan dan Pengembangan Tenaga Edukatif Yang Profesional, Kompetitif, Memiliki Integritas Moral Dan Spiritual Serta Berkepribadian Yang Utuh Pada Tahun 2021. Berdasarkan visi Program Studi Tadris IPAdan Visi FTIK IAIN Ponorogo tersebut, tampak bahwa jabaran visi program studi relevan dengan visi fakultas terutama pada frase “integritas moral dan spiritual” sesuai dengan “berintegritas spiritual” pada visi program studi, serta “berkepribadian yang utuh” yang relevan dengan “berkarakter ilmiah” yang sesuai dengan hakikat IPA dan “berwawasan lingkungan” sebagai wujud pemanfaatan alam sebagai fokus bidang pengetahuan yang dipelajari dan digali.

Landasan ketiga sebagai upaya peninjauan kembali posisi Program Studi Tadris IPA sebagai bagian dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Ponorogo berdasarkan hasil analisa kekuatan dan kelemahan serta dari peluang dan tantangan. Pada landasan ketiga ini dilakukan pengamatan melalui need analisis dengan menjaring aspirasi civitas akademika melalui angket dan diskusi, selain itu dilakukan proses analisa SWOT terhadap faktor internal dan eksternal agar mendapatkan visi yang benar-benar mewakili karakteristik dan kekhasan Tadris IPA.

Berdasarkan ketiga landasan tersebut, maka body of knowledge tadris IPA yang menekankan pada integritas keilmuan berbasis tri dharma perguruan tinggi yaitu, integritas Pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian Masyarakat, maka BOK Tadris IPA dapat digambarkan sebagai berikut.

Core value pada BOK Tadris IPA meliputi berkarakter ilmiah, berwawasan lingkungan, serta berintegritas spiritual atau biasa disingkat “ILMuWAN SANTRI” dilaksanakan oleh jurusan Tadris IPA dalam implementasi Tri Dharma yaitu Pendidikan, Penelitian dan pengabdian Masyarakat. Berikut dijelaskan masing-masing core value keilmuan Tadris IPA

  1. Berkarakter Ilmiah. Core value karakter ilmiah ini didasari dari Hakikat IPA, yangmana IPA seluruh hakikatnya yang meliputi produk ilmiah, proses ilmiah, aplikasi ilmiah serta sikap ilmiah tidak lepas dari istilah ilmiah. Ilmiah sendiri adalah segala sesuatu yang bersifat keilmuan, didasarkan pada ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat atau kaidah ilmu pengetahuan. Pembiasaan aktivitas belajar, meneliti dan mengabdi diarahkan pada proses berfikir melalui 5M (Menanya, Mencari Informasi, Mengamati, Menganalisis, Mengomunikasikan). Karakter ilmiah dapat memberikan gambaran bagaimana seharusnya bersikap dalam belajar, menanggapi suatu masalah, menyelesaikan tugas dan mengembangkan diri. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi hasil perkuliahan kearah yang positif.
  2. Berwawasan Lingkungan. Core value berwawasan lingkungan memberikan peluang penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan. Ini adalah cara memandang dunia dan memeriksa bagaimana tindakan kita memengaruhi sumber daya alam di sekitar kita. Secara implementasi dalam perkuliahan adalah materi disajikan secara kontekstual dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Dengan pemahaman yang lebih dalam ini, kita dapat mengambil langkah untuk menemukan solusi yang akan membantu melestarikan alam dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
  3. Berintegritas Spiritual. Core value berintegritas spiritual menunjukkan sikap mental kejiwaan yang selalu konsisten dalam menjalankan amanah kehidupan dengan baik dan benar sesuai nilai spiritual/agama yang diyakininya. Secara implementasi dalam perkuliahan materi disajikan dengan melalui internalisasi (menghayati) nilai Islami yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadist. Dengan demikian mahasiswa yang berintegritas spiritual adalah mahasiswa yang mampu mendidik ruhaninya dengan menyerahkan dan mengikatkan dirinya dengan mengikuti petunjuk Allah Swt., sehingga ruhaninya yang paling dalam menjadi potensi pengendali dan control perilaku dalam langkah hidupnya.

 

Ke tiga core value tersebut terhubung satu dengan lainnya baik secara terinternalisasi, terintegrasi, maupun berjejaring. Disusun dalam bentuk segitiga dengan pondasi dasar yaitu karekteristik ilmiah dan wawasan lingkungan dengan puncak pencapaian spiritual integrity. Pada setiap core value selalu diikat dengan pengikat garis sehingga menunjukkan koneksi yang saling terkait dan tidak terpisah. Konsep visi keilmuan dalam bentuk “IPA Terintegrasi” juga tersirat dalam bentuk BOK yang menunjukkan keterpaduan antara kegiatan Pendidikan yang ditunjang dengan penelitian dalam bentuk praktikum atau project based learning yang kemudian diabdikan ke Masyarakat dalam bentuk Expo, Deseminasi, Publikasi, Pelatihan, dan Pendampingan kepada Masyarakat. Uraian implementasi BOK dalam masing-masing dharma dapat diuraikan sebagai berikut.

  1. Implementasi dharma Pendidikan dapat dilihat pada aktivitas pengajaran. Dengan persentase jenis mata kuliah sebesar 65% matakuliah rumpun science (IPA, Fisika, Kimia, Biologi, IPBA) dan 35% matakuliah rumpun Pendidikan. Gambaran distribusi matakuliah pada BOK dharma Pendidikan dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Matakuliah yang diajarkan diklasifikasikan sesuai dengan karakteristik valuennya, namun masih terhubung dengan internalisasi valuenya. Melalui keterpaduan hubungan dalam bentuk internalisasi value ini, dapat membekali kemampuan mahasiswa dalam bidang akademik sekaligus pedagogis untuk menunjang profil utama lulusan Tadris IPA sebagai calon guru IPA. Selain menunjang profil utama lulusan, beberapa matakuliah juga disusun untuk menunjang profil tambahan yaitu sebagai sciencepreneurship, dengan matakuliah diarahkan pada pengkajian rencana inovasi, proyek inovasi, expo hasil inovasi, pengabdian Masyarakat dalam membuat inovasi, pembuatan rencana bisnis terkait inovasi, dan sebelum lulus diregistrasikan inovasinya untuk mendapatkan NIB. Berikut gambaran dari keterhubungan dharma Pendidikan.

  1. Penelitian menjadi bagian penting dalam menunjang pengembangan keilmuan yang berkelanjutan. Fokus penelitian Tadris IPA FTIK IAIN Ponorogo meliputi: 1) Socioscience, 2) Scientific Literacy, 3) STEM, 4) Science Education for Sustainable Development, 5) Science Berintegritas Spiritual. Bidang yang  menjadi  fokus  penelitian  Tadris IPA tersebut selain diharapkan dapat meningkatkan keilmuan kependidikan IPA juga dapat meningkatkan peran serta Tadris IPA FTIK IAIN Ponorogo dalam mendukung program-program pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya Tadris IPA di Indonesia. Gambaran distribusi fokus penelitian pada BOK dharma penelitian dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Prodi S1 Tadris IPA IAIN Ponorogo dapat dikategorikan menjadi 5 kategori, yaitu: (1) Penelitian pengembangan untuk menghasilkan produk-produk karya inovatif, (2) Penelitian pengembangan kemampuan berpikir, literasi, dan sikap-sikap positif melalui pembelajaran IPA, (3) Penelitian dengan memanfaatkan potensi dan/atau kearifan lokal untuk pembelajaran  IPA, (4) Penelitian eksperimen untuk menguji hipotesis dalam suatu desain eksperimen dan ujicoba produk, (6) Penelitian dasar untuk memperkuat  teori-teori  keTadris IPA,  (7) Penelitian  kebijakan untuk mengevaluasi dan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang strategis untuk pengembangan kelembagaan, 8) Penelitian kombinasi yang melibatkan paradigma kuantitatif dan kualitatif.

Penelitian pengembangan dilakukan untuk mengembangkan produk-produk inovatif bidang Tadris IPA, seperti: perangkat pembelajaran, buku ajar, bahan ajar, media pembelajaran dan sebagainya yang mendukung pembelajaran Biologi yang efektif atau untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran IPA, seperti: keterampilan berpikir tingkat tinggi, literasi, kesulitan mengembangkan Asesmen, dan menggali potensi lokal yang diterapkan dalam pembelajaran IPA. Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan model dan desain penelitian pengembangan. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menguji suatu produk atau untuk menerapkan suatu model, strategi, media dan sebagainnya melalui desain eksperimen. Penelitian eksperimen ini juga banyak dilakukan oleh mahasiswa yang pada umumnya menggunakan desain pra eksperimen. Penelitian kebijakan bertujuan untuk mengkaji suatu kebijakan dan implementasinya dalam Tadris IPA terutama yang berkaitan dengan mutu pembelajaran dan manajemen prodi.

  1. Pengabdian Masyarakat. Dalam mewujudkan kebermanfaatan ilmu pengetahuan, maka pengabdian Masyarakat dapat menjadi prioritas utama dalam BOK Tadris IPA. Pada BOK Pengabdian Masyarakat ini penyusunannya menggunakan paradigma networking atau jejaring. Tujuan jejaring ini adalah megkombinasikan ketiga core value untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dikaji. Dengan tujuan akhir adalah Pembangunan berkelanjutan, maka pengabdian Masyarakat lebih ditujukan pada Pendidikan, ekonomi, social dan budaya. Gambaran BOK pengabdian Masyarakat dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Prodi S1 Tadris IPA IAIN Ponorogo dapat dikategorikan menjadi 5 kategori, yaitu: (1) Pengabdian masyarakat pengembangan untuk menghasilkan produk-produk karya inovatif, (2) Pengabdian masyarakat dengan pendekatan ABCD, (3) Pengabdian masyarakat dengan pendekatan PAR, (4) Pengabdian masyarakat dengan pendekatan service learning. Pengabdian masyarakat pengembangan dilakukan untuk mengembangkan produk-produk inovatif bidang Tadris IPA, seperti: inovasi pangan halal, teknologi tepat guna, inovasi pembelajaran dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak.