Tadris IPA IAIN Ponorogo – Peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo tahun 2023 pada KKN Kolaborasi Nusantara Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel 2023 beranggotakan 8 orang dari 5 Program Studi diantaranya Anis Maghfiroh dan Eliza Oktavizuhro dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Emi Zulfa Faridah dari Prodi Tadris IPA, Masruhan Khoirul Afif dari Prodi Tadris IPS, Rosyadha Awalia dari Prodi Hukum Keluarga Islam dan Nazila Aisy, Alya Sidqiyah serta Lutfa Umi dari Prodi Komunikasi Penyiaran Islam. Tak lupa didampingi oleh bapak Fery Diantoro M.Pd. I pada hari kamis, 6 Juli 2023 pukul 08.00 WIB s.d 15.30 WIB mengikuti acara pembekalan dan pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Nusantara Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel 2023 yang dilaksanakan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan tersebut berlangsung secara hikmad dan lancar. Pembekalan dan pembukaan KKN Kolaborasi Nusantara Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel 2023 diikuti oleh 9 PTKIN di antaranya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan Ampel, UIN Mataram, UINSI Samarinda, UIN Tulungagung, UIN KHAS Jember, IAIN Ponorogo, IAIN Kediri dan IAIN Madura.
Acara pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Nusantara Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel 2023 yang dilaksanakan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dibuka oleh Prof Dr. HM. Zainuddin MA selaku Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim yang berharap bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Nusantara Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel 2023 ini dapat meningkatkan potensi, kolaborasi dan silaturahmi antar mahasiswa maupun kampus-kampus yang mengikuti kegiatan KKN Kolaborasi Nusantara Persemakmuran ini. “Tujuan dari kegiatan KKN ini adalah menyelesaikan problematika yang ada dengan memanfaatkan aset dan potensi yang dimiliki oleh daerah yang ditempati karena pada KKN ini menerapkan metode Asset Based Community-Driven Development (ABCD),” Kata Prof Dr HM. Zainuddin MA.
Pembekalan dilaksanakan dengan 3 sesi yang diisi oleh bapak kepala kecamatan Dau dan Ketua pusat PkM dari beberapa PTKIN. Sesi 1 diisi oleh bapak kepala kecamatan Dau, yang menjelaskan tentang gambaran umum kecamatan Dau dan potensi-potensi luar biasa yang telah dikembangkan secara profesional oleh masyarakat Kecamatan Dau. Potensi tersebut terdiri dari potensi wisata dan perhotelan, potensi pertanian, potensi pendidikan, potensi UMKM dan potensi pengelolaan lingkungan. Bapak Camat Setelah itu, dilanjut sesi 2 yang diisi oleh kepala pusat PkM dari UIN Sunan Ampel (Bapak Dr. Agus Afandi, M.Pd), UIN Tulungagung (Bapak Dr. Muhammad Muntahibun Nafis, M.Ag) dan IAIN Ponorogo (Bapak Fery Diantoro, M.Pd. I) berisi tentang pendekatan pengabdian dengan metode ABCD, pemetaan dan teknik identifikasi Aset dalam pendekatan ABCD dan mengembangkan desain desa inovatif. Setelah sesi 2, dilanjutkan sesi 3 sebagai materi penutup yang menarik yaitu bentuk kegiatan yang inovatif dan program KKN secara berkelanjutan, yang mana materi tersebut diisi oleh kepala pusat UIN Mataram dan UIN KHAS Jember. Harapan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Persemakmuran Sunan Ampel, semoga mahasiswa dapat mengoptimalkan, meningkatkan serta mengembangkan kualitas potensi-potensi maupun kesejahteraan kehidupan di masyarakat. Selain itu, juga dapat menambah dan mempererat jalinan tali silaturahmi antar kampus yang tergabung di dalam persemakmuran sunan ampel.
Terdapat beberapa program utama yang dilaksanakan selama KKN Nusantara ini dilaksanakan. Diantaranya adalah kegiatan pawai Tahun Baru Islam 1445 H yang diikuti oleh seluruh peserta didik SD Negeri 2 Gading Kembar beserta seluruh pendidik dan karyawan. Selanjutnya melaksanakan kegiatan monitoring pencegahan stunting yang dilaksanakan pada pertemuan rutin kader kesehatan dan Sekolah Orang Tua Sehat (SOTH) Desa Gading Kembar yang biasanya di adakan dua minggu sekali oleh PKK Gading Kembar. Tak lupa, peserta KKN Kolaborasi Nusantara ini juga memberikan Pelatihan Keterampilan berupa Pelatihan Pidato dan MC serta membuat kerajinan dari barang bekas.
Penulis: Emi Zulfa Faridah dan Intan Salsabila Almasari
