Tadris IPA IAIN Ponorogo – Saat ini,kita semua sudah tidak asing lagi dengan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang merupakan salah satu kegiatan unggulan yang telah diresmikan oleh Kementerian Agama RI pada tahun 2022 kemarin. Kompetisi Sains Madrasah merupakah ajang positif dalam membangun budaya kompetisi. KSM ini, memiliki upaya mengolaborasikan sains dengan konteks nilai-nilai islam. Seputar integrasi ilmu sekarang ini sering dijadikan keinginan umat islam untuk meperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. KSM dilakukan pada setiap jenjang mulai dari MI-MA. “Kompetisi ini dalam pembagian soal memiliki bobot nilai yang sama,yaitu 50 % integrasi dan 50% olimpiade” ujar Bapak Abtokhi.
Suatu kebanggaan tersendiri, pada tanggal 22 September 2023 mahasiswa Tadris IPA berkesempatan menerima kunjungan dari Bapak Ahmad Abtokhi, salah satu praktisi penyusun Soal KSM bidang IPA. Selain bergabung dalam KSM, Bapak Ahmad Abtokhi juga merupakan dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam kegiatan kunjungan tersebut, diisi dengan agenda sharing mengenai 3 karakteristik soal-soal yang disajikan dalam Kompetisi Sains Madrasah. Menurut Bapak Ahmad Abtokhi, ”KSM ini sebagai wadah yang dinaungi Kemenag untuk meningkatkan kompetisi di kalangan madrasah. Selain itu, melalui KSM ini sekolah akan terbiasa untuk mengitegrasikan antara muatan pendidikan islam dengan sains”. Sehigga kesuksesan peserta didik dalam KSM ini bukan hanya tugas guru mapel IPA saja namun juga memerlukan bimbingan dari guru mapel bidang keagamaan.
Di samping itu,kunjungan Bapak Abtokhi memberikan pandangan yang lebih luas kepada mahasiswa bahwa nilai-nilai islam membawa pengaruh yang relevan terhadap sains. Sains dan nilai-nilai islam mampu berjalan beriringan. Seperti halnya paparan yang disampaikan Bapak Abtokhi di akhir sesi “saya membuat soal untuk pembinaan KSM ini menyesuaikan target hafalan Al-Quran siswa. Jadi,ya anak yang pintar IPA tapi hafalannya kurang akan kesulitan juga”.
Penulis : Salma Putri Tsaniyah
